Sepatah Kata dari Dewan JuriKurnia Effendi – Raudal Tanjung BanuaCerpen Masih Memiliki Masa DepanPernyataan di atas seperti datang dari seorang yang bangkit optimis setelah lama merindukan cerpen-cerpen yang baik (dan mencerahkan). Cerpen yang setiap pekan hadir melalui koran edisi minggu atau secara berkala muncul di sejumlah majalah, bagai selingan saja. Dibutuhkan untuk membunuh waktu, “habis dibaca sekali duduk” menurut Allan Poe, dan kembali lenyap kecuali kelak menjadi buku. Sementara di toko-toko pustaka, orang ramai memborong novel, hampir melupakan cerita pendek. Mereka yang berharap-harap peruntungan dari cerpen semata para penulisnya sendiri. Dengan sepatah-dua ulasan mengenai cerpen membuat hati pengarangnya sedikit senang. Lomba cerpen Belistra menunjukkan bahwa masih banyak kaum...